Monday, August 14, 2017

NYANYIAN RINDU DI TEPI TELAGA DEWI




Setelah lama tidak menulis kali ini damin ingin nongol kembali ke dunia blogger….
Awalnya bingung mau menulis apaan… tapi bukan pemilik blog namanya kalau masih bingun untuk nulis apa,, mending ni blog di tutup aja, ganti aja sama instagram atau semacam lainnya yang hanya memuat foto dan foto,, oh iya,, Instagram juga ada caption nya yak…, lupa,,!!!!
Berarti semua yang berbau internet, social media,, harus mengandung tulisan…
Lo… kok pada ngaco gini sama nge kritik sosmed mulu yak… jadi mana tulisannya ???? wadduuuh sabar gan… ni juga lagi mikir mau nulis apa…
Ok, kali ini damin mau cerita sedikit tentang perjalanan seorang pemuda yang mencari setitik ketenangan,,, wuiisss!! Kayak sang pengelana aja ya..
Nah pemuda ini sebenarnya bukan lelah dengan kehidupannya saat ini, tapi hanya ingin merubah suasana hatinya yang selalu diam tak pernah memiliki dinamika yang relevan dengan tujuan hidup sesungguhnya.
Sebenarnya perjalanan ini sedikit terlambat di usianya yang sebenarnya sudah tal lazim tuk mencari ketenangan sampai ke tepi kawah, dan hutan belantara.., ouuppsss!!! Sudah mulai terlihat ni kea rah mana cerita damin ini….
Yup!!!! Ini perjalanan menuju summit yang kata orang surganya Hutan dan Pendakian..

Nyanyian Rindu Di Tepi Telaga Dewi

PART 1



Sore itu… tepat pada pukul 17.00 wib atau jam 5 sore tepatnya, keraguan untuk pergi sudah mulai dating, pasalnya, hujan yang lebat disertai badai tak kunjung reda, Pemuda yang Bernama Rio (ehh,, ternyata pemuda itu damin sendiri,, HHeheh) maaf pemirsa,!!! Ya,, ini cerita saya sendiri,.
 Ok. Lanjut, ketika keraguan itu mulai menyelimuti hati, diri hanya berserah, mugkin bukan kali ini, atau mugkin bukan hari yang terbaik..!!, setelah jam menunjukkan jam 8 Malam, hujan yang tadinya lebat kini mulai berangsur reda, kembali jiwa ini bangkit untuk beranjak pergi ke tempat yang sudah direncanakan.
Saat itu, dentingan jam yang berdetak mulai menunjukkan jam  11 malam, Posko Singgalang yang ada di Daerah Padang Panjang Bukit Tinggi, Saya dank e empat teman yang lain sudah berada di Posko Pendakian Gunung Singalang, mengingat jam yang sudah begitu larut tidak mungkin untuk melanjutkan pendakian di malam hari, akhirnya, Tenda Rei yang sengaja sudah di bawa memaksa diri ini untuk mendirikannya di tepi Posko agar badan ini  dapat direbahkan sebkalian menyimpan tenaga untuk melanjutkan perjalanan esok hari.
Udara dingin Posko Singgalang yang terletak di jalur pandai sikek ini terasa menyengat sampai kepada tulang, segelas kopi dan cemilan setelah makan malam, yang ditemani dentingan suara gitar, menemani malam yang indah kami.

Next part 2
pada tulisan berikutnya....

No comments:

Post a Comment